02/12/08

PUISI

Lelah
Jalan ini membentang tak berujung
Peluh bersimbah, kerongkongan mengering
Ibadah mulai usang
jidat, lutut melebam
Mengapa jiwa tetap kelam?
Mungkin tuhan geram?
(Abba)

Tak berzikir lagi
Di penghujung jalan yang lengang
terikat kafan pada tiang
Di pondok kelima
tergeletak keranda
Di pojok, ratapan meraung-raung
Sedih, tak ada Tuhan mengisi
(Abba)

Optimis
Akhirnya malam sampai juga di peraduannya
terhapus sudah keraguanku
Aku percaya esok matahari kembali tertawa
tertanam cinta pada Tuhanku
(Abba)

Tidak ada komentar: