02/12/08

Esai


Pengkaderan Berkelanjutan
Akhirnya perekrutan anggota baru KMP UNM selesai juga. Ada banyak kelelahan, syukur dan bahagia yang tercecer selama persiapan kegiatan itu. Kegiatan yang dilaksanakan di Bantimurung itu hanya mampu menyedot 30-an peserta. Bila dibandingkan tahun lalu, perolehan peserta untuk tahun ini cukup menurun. Namun tiap tahun, kegiatan perekrutan memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Dua tahun lalu, di malino, masih segar dalam ingatanku perekrutan anggota baru KMP UNM yang kuikuti. Bila tak salah ingat tiba di lokasi lepas magrib, istirahat sejenak lalu makan, diskusi, mendengar kisah/pengalaman/petuah/doktrin senior, tidur sejenak, perjalanan malam terakhir pengikraran. Saban tahun perekrutan, format diatas terus berulang. Saya sendiri dan beberapa teman pengurus mencoba menyisipkan format baru bahkan berkeinginan merubah format tersebut tetapi selalu gagal. Kembali ingin merubah-gagal lagi-setengah kecewa. Mencoba lagi-gagal lagi-depresi. Mencoba lagi-gagal lagi-putus asa. Maka saya dan teman pengurus berhenti. Karena lebih besar kehendak ingin merubah maka lebih besar pula kekuatan untuk bertahan. akibatnya lebih besar pula kekecewaan maka lebih besar pula depresi, bila depresi besar dan terus menerus maka kemungkinan meninggal juga lebih cepat. Daripada meninggal cepat lebih baik berhenti. Format perekrutan pun terus berulang. Tapi aku bersyukur pada perekrutan baru-baru ini ada aktualisasi ide baru yang menelusup. Selain format, hal penting dalam perekrutan adalah tempat. Meskipun belum ada penelitian, realitanya hampir seluruh lembaga kemahasiswaan senang membuat kegiatan di luar kota Makassar. Apalagi bila di daerah pariwisata seperti Bantimurung, Tanjung Bira atau Malino. Begitu pula dengan KMP UNM. Bila mencermati empat tahun ke belakang, ada korelasi antara tempat pelaksanaan perekrutan dengan jumlah peserta. Perekrutan di Malino (periode 05/06) diikuti 40-an orang, Tanjung Bunga (priode 06/07) : 20-an orang, Bantimurung I (periode 07/08) : 30-an orang dan Bantimurung (08/09) : 30-an orang juga. Diantara dua hal penting diatas, ada satu hal yang sangat-sangat penting dalam perekrutan dan selalu dilupakan. Hal itu adalah sustainabled trained atau lebih dikenal dengan istilah "follow up". Perekrutan anggota baru KMP UNM tak ada bedanya dengan pengkaderan. Disemua lembaga, pengkaderan adalah fardu ai'n dilaksanakan demi survival-nya semua lembaga. Saat membuat tulisan ini, saya baru kepikiran, semoga bukan "retorika cocologi", ternyata pengkaderan itu terbagi dua bila ditinjau dari prosesnya. Pertama adalah ambang pengkaderan dan kedua pengkaderan berkelanjutan. Bila diibaratkan antara pengkaderan dan menanam bunga, kader (manusia) adalah tanah. Benih tumbuhan atau bunga adalah nilai-nilai/ideologi lembaga. Bila dikaitkan dengan dua jenis pengkaderan tadi, penjelasannya seperti ini : ambang pengkaderan sama dengan pintu. Ibarat lembaga adalah rumah maka kader (manusia) baru sampai di pintu. Ia hanya bisa melihat isi rumah tapi tak bisa memegang apalagi memakai. Dalam perekrutan, mereka (kader/manusia) baru dikenalkan tentang nilai-nilai, tujuan dan keuntungan bila berlembaga. Tapi belum mampu memahaminya secara utuh. Karena baru sampai pada tahap pengetahuan tapi belum merasakan. Namun secara tak sadar dalam perekrutan terjadi proses penanaman benih-benih (nilai-nilai, tujuan, keuntungan dan ideologi) dari sebuah lembaga. Setelah itu baru memasuki proses pengkaderan berkelanjutan. Setelah benih sebuah lembaga tertanam dalam otak kader (manusia) baru. Bila benih itu diharapkan tumbuh berkembang hingga terlihat indah maka harus dirawat dengan cara menyirami dan memupuki secara terus menerus. Maka tugas lembaga untuk merancang beberapa kegiatan agar benih dalam otak kader (manusia) baru dapat bersemi dan pada gilirannya nanti dipetik atau paling minimal mata elok melihat bila kembangnya mekar. Saya menyesal mengapa pengkaderan berkelanjutan ini baru terpikir saat ini. Mengapa tidak terpikir saat saya masih jadi pengurus harian KMP UNM ?. Akibatnya, kader yang direkrut saat periode saya hanya segelintir yang menjadi kembang (Alga, Rafika, Niar, Parni, Irma, Erna, maaf bila ada yang kelupaan). Sisanya layu sebelum berkembang. Jadi semoga saja periode 08/09 pengkaderan berkelanjutan (sustainable trained) bisa dirintis.Amii..........iiin..!!!.(ABBA)

Tidak ada komentar: